Agar Ramadhan Tak Berlalu Sia-sia
Ahlan wa sahlan Ya Ramadhan. Terobat sudah rindu ini saat
memasuki bulan Ramadhan nan mulia. Layaknya
bersama dengan orang yang kita kasihi tentu kita tida mau waktu tersia begitu
saja. Agat tidak menghilangkan kesempatan emas untuk mendapatkan kebesaran dan berkah
Ramadhan, kita perlu melakukan beberapa agenda.
Prioritas
Berlomba-lomba dalam kebaikan perlu dikobarkan dalam hati. Di
bulan ini akan lebih terasa kenikmatannya, sehingga menyemangati diri untuk
memulainya. Keterampilan menentukan mana yang didahulukan dan mana yang
diakhirkan menjadi penting agar tidak kehilangan waktu melakukan hal-hal yang
kurang nilai pahalanya.
“Barang siapa mengabaikan yang pokok, maka dia tidak akan pernah sampai pada tujuannya.”
Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam
berbuat baik. Mendahulukan kepentingan besar ketimbang yang kecil. Memprioritaskan
kepentingan sosial ketimbang kepentingan individual. Menyegerakan kepentingan
masa depan daripada yang bersifat sementara dan kekinian. Memilih amal yang
banyak mengandung mashalat lebih banyak ketimbang kerusakan. Mendahulukan ilmu
atas amal, karena ilmu merupakan petunjuk dan kompas atas amal yang akan
dilakukan. Mementingkan kualitas dibanding kuantitas.
Hindari
Selain banyak hal yang harus kita kerjakan, ada banyak pula
yang harus kita waspadai dan hindari. Bulan ini mari kita jadikan kawah
candradimuka yang kelak melahirkan pribadi-pribadi paripurna
- Kurangi bacaan yang kurang bermutu. Sebagai gantinya kita bisa membaca buku-buku tentang keutamaan Ramadhan dan membaca hadits tentang bulan mulia ini.
- Kebiasaan mendengarkan lagu-lagu yang kurang islami tak ada salahnya diganti dengan nasyid-nasyid yang kaya dengan dzikrullah. Perbanyak pula mendengar dan membaca Al-Qur’an.
- Tontonan yang miskin nasihat dan menyesatkan masuk juga dalam daftar dan yang perlu dihindari . ganti dengan tayangan keagamaan yang mendekatkan diri pada sang khalik.
- Kebiasaan berbelanja atau jalan-jalan tanpa tujuan dalam bulan Ramadhan ini dan seterusnya nanti bisa kita ganti dengan silaturahmi dengan para ulama, orang-orang shaleh dan keluarganya.
Yang satu ini adalah penyakit manusia sejak zaman purba. Dan
penyembuhannya hanya ada pada diri kita masing-masing, tentu saja dengan
pertolongan Allah. Ingat, malas mencari keutamaan adalah seburuk-buruknya teman
dan hanya mewariskan penyesalan luar biasa.
Berikut beberapa tips menggilas
rasa malas:
- Tetapkan tujuan yang ingin dicapai. Apa sih yang ingin kita capai selama 10 hari pertama, kedua dan 10 hari terakhir dalam Ramadhan. Misalnya saja khatam Al-Quran, atau hapal lima surat pendek, bisa juga tak putus shalat malam selama Ramadhan dan menghabiskan beberapa judul buku selama bulan ini.
- Setelah menetapkan tujuan kini tinggal merancang agar mencapai tujuan itu. Kita bisa membuat daftar cara mencapai tujuan. Misalnya menghapal surat pendek setiap habis shalat subuh, atau membaca Al-Qur’an setiap ada waktu luang.
- Salah satu siasat menggilas malas adalah mencari teman yang selalu bisa menyemangati dan memperingatkan bahwa malas adalah penyakit yang harus dijauhi.
- Setelah semua itu, adakan evaluasi berkala. Buatlah daftar untuk memeriksa perkembangan atas keberhasilan usaha kita, dan apa saja yang perlu ditingkatkan.
- Hadiah, ini yang seru. Siapkan hadiah untuk diri sendiri atas keberhasilannya yang telah dicapai. Hadiahnya bisa macam-macam, mulai dari membeli buku kesayangan sampai silaturahmi ke kerabat dekat dan sahabat. Atau bisa juga berekreasi dengan teman.
- Menjaga vitalitas masuk hitungan penting. Menjaga energi tubuh agar semua rencana dilakukan dengan sempurna mutlak hukumnya. Konsumsi vitamin dan mineral secukupnya, makanan-makanan yang berserat. Kurangi minuman yang mengandung kafein, tidur cukup dan jangan lupa perbanyak ibadah.
- Dan terakhir yang tak pentingnya adalah keyakinan. Yakinkan diri kita masing-masing bahwa target selama bulan Ramadhan ini akan dicapai dengan sempurna dan kita akan ber idul fitri benar-benar fitrah.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat- menasihati supaya menaati kebenaran.”
Takutlah kita atas sikap menyia-nyiakan waktu. Sudah sewajarnya
bagi kita untuk mengetahui arti dan nilai waktu serta tidak mengisinya kecuali
untuk ketaatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menggunakan
seefesien mungkin. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Buatlah perencanaan aktivitas yang baik
- Menjauhi pertemuan yang tidak berguna
- Mengurangi rasa selalu ingin tahu terhadap segala hal sehingga menyibukkan kepentingan yang utamanya
- Berteman dengan orang-orang yang memiliki jiwa kepahlawanan, cerdas, dan memperhatikan waktu dengan baik
- Banyak membaca kisah-kisah ulama
- Mengingat kembali nikmatnya menggunakan waktu untuk menghasilkan karya penting
- Suka menambah pengetahuan dan mengujinya
- Berbicaralah seperlunya
- Sedikit makan sehingga tidak banyak tidur
- Menggunakan waktu-waktu penting untuk kegiatan berpikir, seperti pada waktu sahur, waktu fajar, pagi hari, dan waktu-waktu tenang di malam hari. pada saat itu otak sedang tenang dan jernih. Ide-ide dan pemahaman mudah dicerna, dan banyak mendapat berkah dan bantuan dari Allah.
Untuk menyempurnakan semua amalan kita saat memasuki bulan
suci Ramadhan sangat dianjurkan untuk:
- Memohon maaf kepada orang-orang yang rasanya pernah kita dzalimi
- Memberi maaf kepada orang-orang yang pernah mendzalimi
- Menyelesaikan utang piutang
- Menunaikan janji-janji
- Memohon maaf kepaa orang tua, guru, dan siapa saja yang kita anggap telah membimbing kita, agar doa mereka memudahkan kita mendapatkan keberkahan Ramadhan.
Penulis : Ika Pambadjeng
Diambil dari artikel Khazanah Sabili No. 12 Thn IX
Post a Comment for "Agar Ramadhan Tak Berlalu Sia-sia"