Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Don't Be Sad!

Pertumbuhan zaman yang semakin pesat secara perlahan turut pula mereduksi keyakinan manusia terhadap Tuhan. Manusia semakin sibuk dengan beragam aktifitas yang menuntutnya agar tetap survive. Impian-impian untuk hidup serba kecukupan yang katanya bisa mendatangkan kebahagiaan, membuat manusia lupa adanya ketentuan Tuhan.

Dalam banyak penelitian yang berkaitan dengan psikologis disebutkan semakin banyak orang yang stress dan terganggu jiwanya. Salah satu penyebabnya karena mereka tidak punya ketahanan mental yang cukup dalam menghadapi problematika hidup. Hidup hanya dianggap sebagai tempat untuk memenuhi kepuasan yang bersifat materi. Jabatan dan kekayaan selalu menjadi patokan tercapainya kesuksesan. Lalu kegagalan menjadi momok yang sangat menakutkan.

Manusia selalu digelayuti rasa frustasi saat gagal menyelesaikan sebuah persoalan. Yang tertinggal hanyalah kesedihan mendalam tanpa pernah tahu apa yang harus dilakukan. Tak pernah terfikir bahwa segala kejadian memiliki nilai untuk dijadikan pelajaran dimasa depan. Semangat hidupnya menjadi lemah dan tak lagi tertantang untuk menaklukkan kegagalan. Padahal Allah hanya melihat sejauh mana usaha yang manusia lakukan. Langkah apa yang harus manusia lakukan untuk menghadapi cobaan? Apa yang membuat kita lupa sehingga tidak mengikuti petunjuk yang benar?

Sadari Allah lah tempat meminta dari semua keinginan manusia. Allah adalah sebaik-baik tempat berpaling dari semua kekhawatiran, kecemasan, rasa kehilangan, dan kesedihan. Sebab, Allah adalah pemilik tunggal kekayaan, kesempurnaan dan kekuatan yang bisa memberikan kenyamanan dari penderitaan hidup. " Tidak ada kekhawatiran dan pengharapan hanyalah kepada Allah semata" kita tak perlu khawatir apabila menaruh kepercayaan kepada Allah dan menyerahkan kecemasan-kecemasan kita pada-Nya.

Perlunya merenung sejenak. Hal itu dibutuhkan untuk lebih memaknai dinamika hidup yang tidak selamanya berpihak pada kita. Betapa pentingnya merenung untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan. Harapannya akan muncul kesadaran bahwa semua kejadian memiliki hikmah yang dapat membuat manusia lebih arif dan dewasa untuk menyikapi perubahan-perubahan. Manusia tak lagi terjebak dalam kategori kaya-miskin dan bahagia-sedih untuk selalu bersyukur kepada Allah. Segera bangkit dari kesalahan dan menghapus air mata kesedihan. Tak perlu ada kata penyesalan karena karena kita tidak memiliki sesuatu.

"kita manusia, menyesali apa yang tidak kita miliki, dan tidak berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang kita miliki. Kita selalu memiliki sisi tragis dan gelap dalam hidup kita dan tidak melihat sisi terang eksistensi kita"
"kita menyesali apa yang luput dari kehidupan kita dan tidak bahagia dengan apa yang ada," 

(William Janes)

Jalan keluar yang ditawarkan untuk menyelamatkanmu dari kesedihan adalah:
Pertama, orang harus memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan dengan menyembah-Nya.
Kedua, orang harus menutup lembaran masa lalu.
Ketiga, orang harur meninggalkan masa depan dan menghindarkan diri dari prediksi, harapan-harapan dan khyalan. Hidup ini harus dijalani dalam ruang lingkup hari ini, sebagaimana Ali, ra berkata:
"Hati-hatilah dari angan panjang karna itu bisa melupakan tujuan sebenarnya"

(Don't BE Sad)

Post a Comment for "Don't Be Sad!"